Memberi maaf terkadang menjadi pekerjaan yang sangat sulit dilakukan.
Mungkin, akan lebih mudah jika kita memberikan uang dalam jumlah besar ketimbang memberi secuil kata maaf atas kesalahan orang lain. Kenapa begitu?
Padahal dengan memaafkan orang lain, kita bisa terbebas dari amarah, sakit hati, dan rasa dendam.
Orang bijak bilang, seseorang yang bisa memaafkan kesalahan orang lain, maka orang tersebut telah memberikan hadiah yang tak ternilai untuk dirinya sendiri. Hebat bukan? Itulah kenapa sifat pemaaf harus terus dikembangkan dan dipelihara. Bukan hanya untuk memaafkan diri sendiri, tetapi juga untuk memaafkan orang lain.
Pernah mendengar penuturan tokoh kulit hitam AS? Mendiang Martin Luther King Jr. pernah berkata, “Memaafkan janganlah menjadi sesuatu yang hanya dilakukan kadang-kadang saja. Tapi yang namanya memberi maaf orang lain itu harus menjadi sikap yang permanen.” Tapi bagaimana caranya?
Berikut kiat mengembangkan sifat pemaaf menurut pemikiran Dr. Shirley Glass, Ph.D, seorang ahli terapi keluarga dan perkawinan asal negeri Paman Sam.
- Kenali seberapa besar rasa sakit dalam diri Anda
- Ekspresikan emosi Anda tanpa teriakan ataupun sikap menyerang
- Lindungi diri Anda sedemikian rupa agar tidak lagi menjadi korban kekecewaan
- Cobalah untuk mengerti sudut pandang dan motivasi dari seseorang yang dengan senang hati mau memaafkan orang lain
- Gantikan kemarahan dengan simpati dan rasa kasihan
- Maafkan diri Anda sekiranya ternyata agak kaku dalam pergaulan dan cobalah untuk menjadi luwes dalam bergaul
- Lakukanlah beberapa cara terbaik dalam memberikan maaf kepada seseorang. Ini bisa dilakukan secara verbal ataupun ditulis dalam secarik kertas.
No comments:
Post a Comment